Selasa, 09 Agustus 2011

PERTOLONGAN DARURAT DI LAPANGAN



( LONGDARLAP )

















































BAGAIMANA SEHARUSNYA SIKAP PENOLONG ?

 tenang dan percaya diri, jangan panik
 perhatikan lingkungan korban, amankan korban dan penolong
 nilai cepat kondisi korban: kesadaran, jalan nafas, pernafasan, perdarahan
 tentukan rencana pertolongan sesuai keadaan korban dengan cepat dan tepat
 jika dibutuhkan segera minta bantuan
 buat catatan tindakan yg telah dilakukan












JANGAN MEMINDAHKAN KORBAN SEBELUM
DILAKUKAN PENILAIAN KONDISI KORBAN



TUJUAN PENILAIAN KORBAN

 menilai kesadaran
 mendapatkan kepercayaan
 menemukan prioritas permasalahan kesehatan
 menentukan batas kemampuan penolong agar segera meminta pertolongan lanjutan








PEDOMAN PENILAIAN KORBAN

Pemeriksaan Primer Dilakukan ?
Korban Sadar ?
Jalan nafas terbuka ?
Korban bernafas ?
Denyut nadi karotis ?
Perdarahan ? Hebat ?
ya tidak
Pemeriksaan Sekunder Dilakukan ?

Wawancara ( Anamnesa )
- Gejala / Keluhan utama
- Alergi ?
- Obat-obatan ?
- Penyakit terdahulu ?
- Makan terakhir ?
- Peristiwa yang terjadi ?
- Rasa nyeri ?
- Lokasi ?
- Intensitas ?
ya
tidak
Tanda-tanda Vital
- Frekuensi nadi ?
- Frekuensi pernafasan ?
- Suhu kulit ?
- Warna kulit ? ya tidak
Pemeriksaan dari Kepala ke Kaki ya tidak
Mata



Dada


Perut


Tangan dan Kaki
Pupil sama ?
Pupil bereaksi ?
Warna kelopak mata ?

Nyeri ?
Luka ?

Nyeri ?
Luka ?

Kelainan bentuk ?
Denyut nadi ?
Rasa raba ?


Tulang belakang / punggung
Jari-jari menguncup ?
Kejang pada tangan / kaki ?
Posisi tangan keluar ?
Posisi kaki mendorong ?



GANGGUAN KEADAAN UMUM







LENA ( COLLAPS )
* KESADARAN BERKURANG AKIBAT GAGAL ALIRAN DARAH KE ORGAN TUBUH.
* GANGGUAN KESADARAN PALING RINGAN, DAPAT SEMBUH DENGAN SENDIRINYA.
* BERUBAH PINGSAN BILA TIDAK DITOLONG



















SYOK adalah keadaan berkurangnya pengaliran ( perfusi ) darah ke semua jaringan tubuh

GEJALA - denyut nadi cepat
- akral dingin, basah
- haus (kondisi awal)
- penurunan kesadaran

penurunan tekanan darah pada syok menggambarkan kondisi syok yg berlangsung lama atau kehilangan darah >30 %.
pada kondisi awal syok, tekanan darah relatif tetap kadang cenderung sedikit meningkat.


PINGSAN kehilangan kesadaran yang bersifat mendadak dan sementara. Hal ini terjadi karena menurunnya aliran darah ke otak oleh berbagai penyebab.

Tanda-tanda dan Gejala-gejala
 Pening
 Pandangan berkunang-kunang
 Mual
 Pucat
 Berkeringat












PENANGANAN
 Baringkan korban terlentang ditempat teduh dan sirkualsi udaranya baik dengan posisi kaki diangkat 10 – 15 cm.
 Bila muntah atau mau muntah segera miringkan kepala korban dan longgarkan pakaian di sekitar leher.
 Usap bagian dahi dan wajah dengan kain basah dan dingin
 Segera cari pertolongan lanjutan jika :
 Usia korban lebih dari 40 tahun
 Mengalami serangan tidak sadar berulang kali
 Hilang kesadaran selagi duduk atau berbaring
 Muntah-muntah banyak karena sebab yang tidak jelas



MATI SURI

MENYERUPAI MATI TAPI BELUM ADA TANDA-TANDA KEMATIAN PASTI
PENYEBAB :
• LANJUTAN KOMA
• SUMBATAN JALAN NAPAS
• TERSENGAT LISTRIK
• KERACUNAN GAS MOBIL.

GEJALA :
• TIDAK SADAR
• NADI TIDAK TERABA
• NAPAS BERHENTI
• WAJAH SIANOSIS ( PUCAT KELABU )

PERTOLONGAN :
SATU SATUNYA PERTOLONGANNYA ADALAH DG RJP.









Volume darah manusia dewasa rata-rata 5-6 liter, kehilangan darah sampai dengan ½ liter secara umum masih aman. Tetapi kehilangan darah > 1 liter dapat menyebabkan syok dan kematian. Pada anak – anak kehilangan > ½ dapat menyebabkan syok / kematian.


JENIS – JENIS PERDARAHAN

 Perdarahan Eksternal tampak nyata keluar dari permukaan tubuh akibat kerusakan pembuluh darah yang letaknya dekat permuka an tubuh akibat kerusakan pada bagian tersebut (adanya luka)

 Perdarahan Internal perdarahan di dalam tubuh: di dalam rongga perut, rongga dada, di paru – paru, otak, di bawah kulit.
1) Darah dari mulut, anus atau pada kencing
2) Perdarahan dari vagina, tetapi bukan menstruasi.
3) Luka memar atau lebam
4) Adanya jejas di dinding dada disertai patah tulang rusuk
5) Adanya jejas di dinding perut disertai kesakitan hebat dan kaku dinding perut


















BAGAN PENANGANAN PERDARAHAN

NILAI KESADARAN, ABC DAN
cari sumber perdarahan


Beri tekanan langsung diatas luka / sumber perdarahan
- tempatkan pembalut steril / pembalut cepat / kain bersih di atas luka
- jika mungkin, gunakan sarung tangan karet, pembalut ekstra atau pita plastik
- jangan lepaskan pembalut pertama yang basah karena darah, tambahkan pembalut yang lain di atasnya
- jangan cabut benda yang tertanam


Perdarahan terhenti ?

naikkan bagian yang luka
lebih tinggi dari jantung
dan teruskan menekan

Perdarahan terhenti ?


tentukan titik penekanan
pembuluh arteri di atas luka

Perdarahan terhenti ?



tangani syok
rawat luka
evakuasikan jika perlu




JENIS LUKA PENYEBAB TANDA-TANDA DAN
GEJALA-GEJALA PERTOLONGAN DARURAT

Luka Lecet (tergores) Tergesek atau tergores - Hanya permukaan kulit yang terkena
- Perdarahan sedikit - Bersihkan luka dari benda-benda asing
- Cuci luka hingga bersih dengan betadin cair

Luka Iris (terpotong) Benda tajam - Tepi luka halus
- Perdarahan banyak - Atasi perdarahan
- Cuci luka dengan betadin
- Evakuasi jika perlu

Laserasi (tercabik) Benda tumpul menebus kulit - Vena dan arteri dapat kena
- Perdarahan banyak
- Bahaya infeksi - Atasi perdarahan
- Cuci luka dengan betadin

Luka Tusuk (tertusuk) Benda tajam menusuk kulit - Luka sempit dan dalam menembus arteri dan vena
- Benda tertanam
- Bahaya infeksi
- Perdarahan internal - Jangan cabut benda yang tertanam
- Cuci luka dengan betadin
- Evakuasi

Avulsi (robek) Ledakan - Jaringan sobek atau sobekan tertinggal
- Perdarahan hebat - Atasi perdarahan
- Evakuasi


































,





































PEDOMAN PENILAIAN DERAJAT GEGAR OTAK


JENIS TANDA – TANDA PANDUAN PERAWATAN

Ringan Kehilangan kesadaran sesaat atau tanpa kehilangan kesadaran Tunda untuk melakukan aktivitas sampai telah dilakukan pemeriksaan medik oleh dokter

Sedang Tidak sadar kurang dari 5 menit Hindari aktivitas fisik berat selama bebarapa hari.
Kegiatan fisik dibatasi berhubungan dengan keluhan sakit kepala, gangguan pengelihatan dsb

Berat Tidak sadar lebih dari 5 menit Hindari aktivitas fisik selama satu bulan atau lebih sesuai keputusan medis dokter



TANDA – TANDA LANJUT PADA CEDERA KEPALA
setelah cedera kepala tanda-tanda lanjut yang timbul merupakan indikasi kuat untuk segera mendapatkan penanganan medik dari dokter (evakuasi ). Tanda – tanda tersebut adalah :

1) SAKIT KEPALA. Jika keluhan sakit kepala terjadi lebih dari dua hari atau bertambah berat

2) MUAL, MUNTAH. Muntah-muntah yang terjadi 2 jam setelah cedera

3) NGANTUK. Biarkan korban tidur, tetapi bangunkan setidaknya tiap satu jam untuk memeriksan kesadaran dan orientasinya. Jika korban tidak dapat dibangunkan atau terbangun tetapi bingung segera evakuasikan


4) MASALAH PENGELIHATAN. Jika korban mengeluh melihat ganda, jika bola mata tidak dapat digerakkan secara serasi atau pupil kedua mata tidak berukuran sama

5) GERAKAN. Jika korban tidak dapat menggunakan tangan / kaki sebaik sebelumnya, atau tidak dapat berjalan dengan lurus.

6) BERBICARA. Jika korban tidak dapat berbicara atau berbicara tidak jelas / ngaco.

7) KEJANG. Jika korban tiba-tiba kejang.










































































































































Tanda-tanda dan gejala cedera dada :

a. Sakit pada tempat cedera
b. Kesulitan bernafas
c. Sianosis ( bibir dan atau kuku jari biru )
d. Batuk-batuk dan mengeluarkan darah
e. Jejas / luka pada dinding rongga dada
f. Gerakan diding rongga dada yang asimetris pada saat bernafas.











































Tanda-tanda dan gejala-gejala sebagai berikut :

a. Sakit pada perut ( kram ), diding perut kaku
a. Tampak organ dalam perut menonjol ke luar
b. Mual dan muntah
c. Didapatkan darah dalam air kencing atau feses
d. Tampak gejala-gejala syok
































































































KLASIFIKASI LUKA BAKAR

KLASIFIKASI KARAKTERISTIK KETERANGAN
Luka Bakar Ringan Luka bakar derajat I

Luka bakar derajat II



Luka bakar derajat III

< 15% pada dewasa < 5% pada anak dan orang tua < 2% luas permukaan tubuh Luka Bakar Sedang Luka bakar derajat II Luka bakar derajat III 15% – 25% pada dewasa 10% - 20% pada anak dan orang tua < 10% luas permukaan tubuh Luka Bakar Kritis Luka bakar derajat II Luka bakar derajat III > 25% pada dewasa
> 20% pada anak dan orang tua

> 10% luas permukaan tubuh

Luka bakar pada tangan, wajah, mata, tungkai atau selangkang.












PERTOLONGAN DARURAT


LUKA BAKAR LAKUKAN JANGAN LAKUKAN
Derajat I
(kemerahan, bengkak dan sakit ) Gunakan air dingin dan tutup dengan kain bersih Menggunakan mentega, pasta gigi, kecap dll

Derajat II
(lebih dalam dan membentuk lepuh ) Celupkan ke dalam air dingin dan tutup dengan kain bersih. Tangani jika korban mengalami syok. Evakuasikan Memecahkan lepuh. Menggunakan obat-obatan tradisional yang ditempelkan diatas luka

Derajat III
(kehancuran jaringan) Tutup luka dengan kain bersih. Atasi syok dan segera evakuasikan Melepaskan potongan baju yang menempel pada luka.
Menggunakan kompres es.
Menggunakan obat tradisional.




























( FRAKTUR )
putusnya kesinambungan jaringan tulang oleh sebab apapun
(termasuk retak tulang maupun patah tulang)


 PENGGOLONGAN PATAH TULANG

1) Patah Tulang Terbuka.
- kulit bagian luar dari tulang yang patah mengalami luka / robek
- kerusakan kulit tidak harus disebabkan karena tertusuk patahan tulang, tetapi bisa juga disebabkan karena benturan / gesekan / tusukan / irisan atau luka tembak
- tidak harus ditandai dengan terlihatnya patahan tulang yang tersebul keluar
- patah tulang terbuka merupakan indikasi perawatan yang lebih serius, karena kemungkinan perdarahan lebih banyak dan infeksi.

2) Patah Tulang Tertutup. Apabila kulit diatas tulang yang patah tidak mengalami luka.

 GEJALA ATAU TANDA-TANDA.

1) Bengkak
2) Deformitas ( Kelainan Bentuk )
3) Sakit dan Nyeri Tekan
4) Hilang Fungsi ( Ketidak mampuan menggunakan bagian yang cedera )
5) Bila digerakkan terdengar Kripitasi










PENANGANAN PATAH TULANG


































PATAH TULANG BELAKANG

 Cedera pada tulang belakang dapat beakibat fatal bagi korban jika disertai kerusakan syaraf spinalis.
 Seringkali kerusakan tersebut mengakibatkan kelumpuhan total.
 Kesalahan dalam pertolongan korban dengan cedera / patah tulang belakang dapat berakibat kelumpuhan yang bersifat tetap.

GEJALA ATAU TANDA-TANDA

1. Kelumpuhan pada kaki atau tangan
2. Mati rasa, lemah atau rasa terbakar pada kaki dan tangan
3. Kehilangan kontrol pada buang air besar atau kencing ( ngompol )
4. Kelainan posisi telapak tangan ( tertekuk ke dalam / ke luar )

TEKNIK PEMERIKSAAN KORBAN DENGAN PATAH TULANG BELAKANG

 Setiap kejadian yang menyebabkan korban mengalami luka yang parah dan tersebar di bagian kepala, badan, tangan dan kaki harus dicurigai adanya cedera tulang belakang.

 Benturan keras yang mengenai kepala harus dicurigai adanya cedera pada tulang leher.

 Pada korban yang sadar berikan beberapa pertanyaan :
a) Ada rasa sakit ? Cedera tulang leher rasa sakit menjalar ke tangan. Cedera tulang belakang daerah punggung menjalar ke rusuk dan dalam dada. Cedera tulang belakang daerah pinggang menjalar ke kaki. Rasa sakit ini dirasakan korban seperti ada aliran listrik.
b) Dapatkah menggerakkan telapak kaki ? Jika korban tidak dapat menggerakkan kedua kaki atau dapat menggerakkan dengan lemah, mungkin korban mengalami cedera tulang belakang.



c) Dapatkan menggerakkan jari-jari tangan ? Jika korban tidak mampu menggerakkan jari-jari tangannya atau dapat menggerakkan dengan lemah, mungkin korban mengalami cedera tulang belakang.

 Pada korban yang tidak sadar lakukan pemeriksaan :
a) Cari adanya luka, memar atau tanda-tanda cedera tulang belakang.
b) Periksa reaksi korban dengan menusukkan sesutu yang tajam pada telapak tangan atau kaki. Jika tidak ada respon kemungkinan korban mengalami cedera tulang belakang.
c) Tanyakan pada orang lain yang mengetahui peristiwa yang menimpa korban.

36. Cedera Otot. Pada umumnya cedera otot bukan merupakan keadaan darurat yang sebenarnya. Pertolongan pertama bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan dan kesakitan pada otot.





















TENGGELAM


KORBAN TENGGELAM : Apabila seseorang jatuh ke dalam air yg dalam dan tidak dapat menguasai keadaan / tidak dapat berenang.

Penyebab : 1. Terjatuh kedalam air dan tidak dapat berenang
2. Kejang (kram)
3.Terbentur benda keras sewaktu terjun ke dalam air.
4. Karena penyakit ayan

PERTOLONGANNYA :
1. Bila korban timbul tenggelam lemparkan tali atau bambu yg panjang kearah korban setelah dipegang korban tarik ke pinggir.

2. Kalau korban tidak muncul lagi ke-permukaan air  penolong harus segera masuk ke dalam air pegang dari arah belakang kerah bajunya atau rambutnya kemudian ditarik ke pinggir  lakukan penilaian korban meliputi kesadaran, ABC tangani kedaruratannya bila henti nafas dan henti jantung lakukan RJP.

3. Evakuasi.




.


PENCEGAHAN TERJADINYA TENGGELAM :

1. Jangan berenang segera setelah makan, tunggu sekurang-kurangnya dua jam setelah makan.
2. Jangan berenang sendirian.
3. Jangan berenang apabila sesak nafas
4. Jangan berenang bila sudah tau ada kelainan jantung
5. Jangan memaksa berenang terus bila sudah merasa lelah
6. Jangan brontak atau menjadi panik apabila tertangkap oleh arus yang deras.
7. Jangan terjun ke dalam air sedangkan belum diketahui berapa dalam air tersebut dan apakah ada batu atau tidak dalam air.





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar